Di buku free writing-nya Pak Hernowo, saya menemukan satu kutipan bagus dari Mary Leonhardt.
Menurut Mary, “Rasa suka terhadap suatu kegiatan, merupakan prasyarat untuk keberhasilan di bidang apapun. Demikian pula halnya dengan menulis.”
Dari sini saya semakin yakin akan dahsyatnya efek antusiasme. Apalagi kalau perasaan antusias tersebut dibarengi dengan sikap disiplin yang kuat.
Menurut Caknun, ada pelajaran disiplin yang luar biasa dalam shalat 5 waktu. Bagus shalat 5 waktu itu, disiplinnya, disiplin militer.
“Karena tujuan diturunkannya agama adalah,” menurut Caknun, “agar manusia bisa mengendalikan dirinya.”
Belajar dari buku Compasionate Samurai-nya Brian Klemmer, untuk menjadi pribadi yang disiplin, kita harus memulainya dari pikiran.
Biasanya kebanyakan orang berpikir, “Saya harus berangkat bekerja, saya harus shalat tepat waktu, saya harus rutin puasa senin-kamis, saya harus rajin olahraga.
Tapi Brian mengajak kita bermain main dengan pikiran. “Coba deh” Katanya, “Ubah kata harus tadi dengan kata memilih.
Jadinya begini, “Saya memilih untuk berangkat bekerja. Saya memilih untuk shalat tepat waktu.
Saya memilih untuk rutin puasa senin-kamis. Dan Saya memilih untuk olahraga minimal 30 menit sehari.
Terasa lebih adem di hati kan?
Begitulah, alih-alih bikin antusias, kata harus malah seperti nambah-nambahin beban.
Kembali kepada Caknun, Untuk bisa menjadi antusias, Caknun mengajarkan kita agar jangan hanya berbuat baik, tapi carilah enaknya berbuat baik.
Untuk tahu enaknya berbuat baik, kita harus apal dulu, faedah apa yang kita dapat dari perbuatan baik tersebut. Sebagai contoh; puasa.
Menurut sebagian orang, puasa itu kan menyiksa. Tengah hari bolong, orang enak enakan minum es kelapa muda, kerongkongan kita malah kering kerontang.
Tapi kalau tahu manfaat puasa, kita akan seneng seneng aja tuh. Puasa itu melatih jiwa, agar kuat berantem lawan hawa nafsu.
Selain itu, puasa baik untuk tubuh, saat lagi lapar laparnya, sel sel tubuh kita dilatih, digembleng sehingga tangguh melawan segala penyakit.
Ada juga penelitian yang mengatakan bahwa dengan puasa bisa bikin awet muda atau mencegah penuaan dini.
Noh, mantep kan?
Pun dengan menulis, saya harus benar benar berterima kasih pada Pak Hernowo Hasim, karena berkat buku-bukunya saya jadi faham akan manfaat menulis.. yang ternyata, keren juga euy.
Jadi, sebelum berbuat sesuatu, cari aja dulu enaknya dari aktifitas kita tersebut. Biar apa? Tentu saja agar selalu antusias. B-)
—
Subang, 25 Maret 2018
Ditulis kala pagi, lagi dingin dinginnya ini di rumah, karena kemarin hujan terus seharian.
Photo by Victor Freitas on Unsplash
