Dulu, ketika usia remaja mulai beranjak dewasa, saya amat gandrung dengan PlayStation. Sebelum bapak membelikan saya konsol sendiri, saya sering ngerental — main bareng teman-teman, tertawa, berdebat, dan tenggelam dalam keseruan itu.
Game yang paling saya sukai waktu itu adalah game bertipe adventure dan RPG. Ketertarikan pada permainan yang berfokus pada pengembangan karakter bahkan terus berlanjut hingga masa kuliah.
Belakangan saya baru sadar, apa yang saya rasakan waktu itu sejalan dengan apa yang disampaikan Mihaly Csikszentmihalyi (ya, namanya memang susah banget diucapkan 😅) dalam bukunya Flow.
Ia bilang, ketika kita tenggelam sepenuhnya dalam apa yang kita kerjakan, di sanalah kebahagiaan sejati muncul. Kebahagiaan bukan soal peristiwa di luar diri, tapi tentang bagaimana kita menafsirkan dan menghayatinya.
Gambaran paling dekat dari keadaan flow ini mungkin saat kita sedang bermain game yang bagus — terutama game RPG. Saat bermain, kita seperti “tersedot” ke dalam dunia game itu. Waktu berjalan begitu cepat. Tantangan di awal terasa ringan, tapi makin lama makin sulit. Namun justru di situlah letak keseruannya. Ada sistem reward and punishment yang terasa nyata: ketika berhasil mengalahkan musuh, kita mendapat poin dan naik level. Tapi ketika kalah, ya game over. Dan anehnya, itu pun tetap menyenangkan.
Banyak orang merasa tak puas dengan rutinitas hariannya. Mereka terjebak dalam kebosanan karena menjauh dari zona flow-nya. Padahal, hal ini bisa diubah — dengan cara menemukan tantangan di dalam pekerjaan itu sendiri.
Ada contoh menarik yang disebut Mihaly dalam bukunya. Suatu pagi di Napoli, seorang turis Amerika masuk ke toko barang antik dan ingin membeli sebuah patung. Pemilik toko mematok harga tinggi, tapi ketika si turis hendak membayar, sang pemilik malah menolak menjualnya. Ternyata, ia melakukan itu karena menikmati proses tawar-menawar — baginya, itu bukan sekadar jual beli, tapi permainan yang menantang dan mengasah akal.
Selain itu, kita juga bisa belajar dari penduduk lansia di sebuah dusun di pegunungan Alpen. Setiap hari mereka bangun pukul lima pagi, memerah susu sapi, membawa jerami jauh-jauh, merawat kebun, atau memasak untuk keluarga. Tapi ketika ditanya apa yang akan mereka ubah seandainya menjadi orang kaya, mereka menjawab: “Tidak ada.”
Mereka sudah berada dalam zona flow. Apa yang disebut pekerjaan, bagi mereka bukan beban — melainkan bagian dari hidup yang dijalani dengan sukacita.
Untuk menemukan flow dalam bekerja, cobalah menciptakan sistem “reward” pribadi. Jadikan pekerjaanmu seperti game RPG: cari tantangan, tingkatkan kemampuan, dan nikmati setiap level yang kamu taklukkan. Belajarlah sebanyak mungkin, bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk membantu orang lain dan lingkunganmu bertumbuh.
Karena bukankah, seperti yang disampaikan QS Ali Imran:134,
“Manusia terbaik adalah manusia yang niat hidupnya selalu ingin berkontribusi.”
-------------------------
Ditulis di Subang, jam 11. Malam Senin, yang besoknya kita akan berangkat kerja lagi. bermain game RPG lagi.
Artikel ini disarikan dari Buku Flow Mihaly Csikszentmihalyi dan channel Youtubenya Kutubuku.
Ciao!

.jpg)
