Selamat pagi kengkawan. Lanjut dari post sebelumnya ya, masih tentang bagaimana agar kita memiliki mindset atau pola pikir yang oke!
#3: Don’t Make Assumptions
Find the courage to ask question and express what you really want. communicate with other as clearly as you can to avoid misunderstanding, sadness, and drama. with just one agreement, you can completely transform your life.
The problem with making assumptions is that
we believe they are the truth.
Jangan
pernah berasumsi!
All the
sadness and drama you have lived in your life was rooted in making assumptions
and taking things personally.
Karena
dengan berasumsi, kita jadi PERCAYA bahwa hal itu adalah benar, padahal belum
tentu. Terus kita jadi sakit hati. Terus menghakimi dan menyalahkan orang lain.
Jadilah kita bikin masalah sendiri. Jadilah kita menciptakan drama di dunia kita
sendiri, tanpa sadar.
We make all sorts of assumptions because we
don’t have the courage to ask questions.
Kita
berasumsi karena kita takut untuk bertanya dan mengklarifikasi. Yang ada malah
kita berpegang teguh terhadap asumsi tersebut dan mencoba untuk membuat orang
lain yang salah.
Kita hanya
melihat apa yang kita ingin lihat, mendengar apa yang kita ingin dengar. Jarang
kita melihat sesuatu apa adanya.
Ini sebabnya
banyak relationship yang berantakan, karena terlalu banyak asumsi. Dimana kita
berasumsi orang lain tahu apa yang kita pikirkan dan kita pun tidak
menyampaikan apa yang kita inginkan. Karena kita pikir, bertanya itu tidak
sopan. Dan kalau orang cinta sama kita, mereka mestinya tahu dong apa yang kita
inginkan dan rasakan.
Kita
berasumsi orang lain melihat dunia sama seperti kita. Ini yang menjegal kita.
Kata Om
Ruiz, cinta itu menerima orang lain apa adanya tanpa mencoba untuk mengubahnya.
Kalau kita mencoba mengubah mereka, artinya kita tidak benar-benar suka dengan
mereka. Hihihi. Bisa aja si Om.
*nampar diri
sendiri* (Eh, gak boleh, ini gak sesuai Agreement #1) *elus2 diri sendiri*
#4: Always Do Your Best
Your best is going to change from moment to
moment, it will be different when you are healthy as opposed to sick.
Under any circumstance, simply do your best,
and you will avoid self-judgement, self-abuse and regret.
Your best will depend on whether or not you
are feeling wonderful and happy, or upset, angry, or jealous.
Selalu
melakukan yang terbaik.
Walaupun apa
yang terbaik di saat ini pun bisa berbeda di saat yang lain. Terkadang yang
terbaik adalah bangun pagi dan datang ke kantor.
Apapun
kualitasnya, selalu lakukan yang terbaik – gak lebih gak kurang. Kalau kamu
mencoba terlalu keras maka kamu akan menghabiskan terlalu banyak energi dari
yang dibutuhkan, membuat kamu selalu merasa yang terbaik tidak akan pernah
cukup. Yang akhirnya, kamu menghukum badanmu sendiri dan bertolak belakang
dengan diri sendiri.
Doing your
best is taking the action because you love it, not because you’re expecting a
reward.
If we like
what we do, if we always do our best, then we are really enjoying life.
When you do
your best you learn to accept yourself.
Kalau kita
melakukan yang terbaik, kita tidak mungkin bisa menghakimi diri kita sendiri.
Dan kalau kita tidak menghakimi diri sendiri, kita tidak akan merasa bersalah,
menyalahkan diri, ataupun menghukum diri sendiri.
Melakukan
yang terbaik adalah melakukan sesuatu bukan karena kita mengharapkan reward
tetapi karena we love it. Karena kita memang menyukai dan menikmatinya.
Oh, itu toh
artinya.
Selama ini
saya percaya bahwa doing my best adalah mengerahkan seluruh tenaga, energi,
waktu, darah, daging, dan lain sebagainya. Ternyata kata kuncinya ada di
‘enjoy’. Dan trying too hard itu bukan
doing my best.
Banyak dari
kita yang bekerja mati-matian, bukan karena suka tetapi karena harus. Harus
dapat uang. Harus membuktikan diri. Dan ketika dapat uang pun tetap gak happy
juga. Yang akhirnya kita tidak menyukai kehidupan yang kita miliki. Yang
akhirnya, kita jadi menyakiti diri sendiri ketika kita tidak menyukai diri
ataupun kehidupan kita.
Kita tahu
kita sudah melakukan yang terbaik ketika kita bisa menikmati apa yang kita
lakukan, dan apa yang kita lakukan tidak berefek negatif ke diri kita sendiri.
Kita menerima diri kita sendiri. Kita berhenti membandingkan diri dengan orang
lain. Kalau kita terpaksa melakukan sesuatu, gak mungkin kita bisa melakukan
yang terbaik.
Kata Om
Ruiz, cara terbaik untuk mengatakan “I love you, God” adalah dengan selalu
melakukan yang terbaik dalam hidup. Cara terbaik untuk mengatakan “Terima
kasih, Tuhan” adalah dengan melepaskan masa lalu dan hidup di masa sekarang,
right here and now.
--- Subang, 15 Juli 2015
--- Artikel ini diambil dari Kaskus, Ditulis oleh Theunlearid.. Saya hanya mengutip saja. keren sih! :)



0 comments:
Post a Comment