Wednesday, 15 July 2015

4 Cara Melatih Pola Pikir Bag.2


Selamat pagi kengkawan. Lanjut dari post sebelumnya ya, masih tentang bagaimana agar kita memiliki mindset atau pola pikir yang oke!


#3: Don’t Make Assumptions
Find the courage to ask question and express what you really want. communicate with other as clearly as you can to avoid misunderstanding, sadness, and drama. with just one agreement, you can completely transform your life.

The problem with making assumptions is that we believe they are the truth.

Jangan pernah berasumsi!

All the sadness and drama you have lived in your life was rooted in making assumptions and taking things personally.

Karena dengan berasumsi, kita jadi PERCAYA bahwa hal itu adalah benar, padahal belum tentu. Terus kita jadi sakit hati. Terus menghakimi dan menyalahkan orang lain. Jadilah kita bikin masalah sendiri. Jadilah kita menciptakan drama di dunia kita sendiri, tanpa sadar.

We make all sorts of assumptions because we don’t have the courage to ask questions.

Kita berasumsi karena kita takut untuk bertanya dan mengklarifikasi. Yang ada malah kita berpegang teguh terhadap asumsi tersebut dan mencoba untuk membuat orang lain yang salah.

Kita hanya melihat apa yang kita ingin lihat, mendengar apa yang kita ingin dengar. Jarang kita melihat sesuatu apa adanya.

Ini sebabnya banyak relationship yang berantakan, karena terlalu banyak asumsi. Dimana kita berasumsi orang lain tahu apa yang kita pikirkan dan kita pun tidak menyampaikan apa yang kita inginkan. Karena kita pikir, bertanya itu tidak sopan. Dan kalau orang cinta sama kita, mereka mestinya tahu dong apa yang kita inginkan dan rasakan.

Kita berasumsi orang lain melihat dunia sama seperti kita. Ini yang menjegal kita.

Kata Om Ruiz, cinta itu menerima orang lain apa adanya tanpa mencoba untuk mengubahnya. Kalau kita mencoba mengubah mereka, artinya kita tidak benar-benar suka dengan mereka. Hihihi. Bisa aja si Om.

*nampar diri sendiri* (Eh, gak boleh, ini gak sesuai Agreement #1) *elus2 diri sendiri*

#4: Always Do Your Best

Your best is going to change from moment to moment, it will be different when you are healthy as opposed to sick.

Under any circumstance, simply do your best, and you will avoid self-judgement, self-abuse and regret.
Your best will depend on whether or not you are feeling wonderful and happy, or upset, angry, or jealous.

Selalu melakukan yang terbaik.

Walaupun apa yang terbaik di saat ini pun bisa berbeda di saat yang lain. Terkadang yang terbaik adalah bangun pagi dan datang ke kantor.

Apapun kualitasnya, selalu lakukan yang terbaik – gak lebih gak kurang. Kalau kamu mencoba terlalu keras maka kamu akan menghabiskan terlalu banyak energi dari yang dibutuhkan, membuat kamu selalu merasa yang terbaik tidak akan pernah cukup. Yang akhirnya, kamu menghukum badanmu sendiri dan bertolak belakang dengan diri sendiri.

Doing your best is taking the action because you love it, not because you’re expecting a reward.
If we like what we do, if we always do our best, then we are really enjoying life.
When you do your best you learn to accept yourself.

Kalau kita melakukan yang terbaik, kita tidak mungkin bisa menghakimi diri kita sendiri. Dan kalau kita tidak menghakimi diri sendiri, kita tidak akan merasa bersalah, menyalahkan diri, ataupun menghukum diri sendiri.

Melakukan yang terbaik adalah melakukan sesuatu bukan karena kita mengharapkan reward tetapi karena we love it. Karena kita memang menyukai dan menikmatinya.

Oh, itu toh artinya.

Selama ini saya percaya bahwa doing my best adalah mengerahkan seluruh tenaga, energi, waktu, darah, daging, dan lain sebagainya. Ternyata kata kuncinya ada di ‘enjoy’. Dan trying too hard itu bukan doing my best.

Banyak dari kita yang bekerja mati-matian, bukan karena suka tetapi karena harus. Harus dapat uang. Harus membuktikan diri. Dan ketika dapat uang pun tetap gak happy juga. Yang akhirnya kita tidak menyukai kehidupan yang kita miliki. Yang akhirnya, kita jadi menyakiti diri sendiri ketika kita tidak menyukai diri ataupun kehidupan kita.

Kita tahu kita sudah melakukan yang terbaik ketika kita bisa menikmati apa yang kita lakukan, dan apa yang kita lakukan tidak berefek negatif ke diri kita sendiri. Kita menerima diri kita sendiri. Kita berhenti membandingkan diri dengan orang lain. Kalau kita terpaksa melakukan sesuatu, gak mungkin kita bisa melakukan yang terbaik.

Kata Om Ruiz, cara terbaik untuk mengatakan “I love you, God” adalah dengan selalu melakukan yang terbaik dalam hidup. Cara terbaik untuk mengatakan “Terima kasih, Tuhan” adalah dengan melepaskan masa lalu dan hidup di masa sekarang, right here and now.


--- Subang, 15 Juli 2015
--- Artikel ini diambil dari Kaskus, Ditulis oleh Theunlearid.. Saya hanya mengutip saja. keren sih! :)

Share:

0 comments:

Post a Comment