Monday, 10 January 2022

Caknun: Malas Itu Dosa. Tahu Kenapa?

“Buat saya pribadi..” kata Mbah Nun, “hidup yang terbaik itu adalah hidup dimana kita merasa memiliki utang kepada Allah.”

Kita itu aslinya tidak ada. Lalu Tuhan “mengadakan”, “menyelenggarakan”, lalu kita diberi macam-macam, dan dititipi banyak hal. Bagi saya, itu semua adalah piutang Tuhan. Itu adalah utang kita semua kepada tuhan. Oleh karena itu, perbuatan baik sekecil apapun, perlu kita lakukan dengan niat dalam rangka menyicil utang kita kepada Tuhan.

Berbuatlah sebanyak-banyak kebaikan, dan bermanfaatlah untuk sebanyak-banyaknya manusia. Hitungan saya bukan karier, bukan jabatan, atau semacamnya. Hitungan saya adalah, saya mengasyiki setiap hari saya dengan menyicil berapapun utang saya kepada Allah. Saya selalu mencoba menemukan kegembiraan melalui apa yang saya alami sendiri.

Kebetulan saya ini rajin. Saya tidak pernah merasa pintar, merasa paling bisa, atau merasa paling punya apa-apa. Maka, yang paling bisa saya lakukan adalah tidak malas. Bagi saya, malas itu dosa.

Malas itu berartii tidak menghargai ilmu dan waktu. Allah mengatakan, “Aku tersinggung dengan hamba-hamba-Ku yang menghardik waktu.”

Say ini, sejak kecil sudah melatih diri untuk rajin. Karena bagi saya, tidak ada yang lebih nikmat daripada rajin. Dan tidak ada hal yang bisa membuat seseorang terpuruk hancur, dan tidak sehat melebihi malas. Barang siapa malas, jodohnya adalah pegal-pegal, rasa tidak enak, rasa tidak mantap dan tidak bisa berdiri tegak.

Soal makan, lebih enak makan sedikit daripada banyak. Lebih enak makan yang tidak enak daripada makan yang enak. Itu kalau Anda mengerti. Jangan suuzan dengan apa-apa yang tidak Anda suka. Kita perlu melatih diri agar jangan terlalu bergantung pada sesuatu di luar diri kita. Kalau kita tidak berharap manis, kopi pahit pun akan terasa enak.

Kunci kesehatan di dalam hidup adalah: jangan pernah menggunakan akal secara tidak tepat atau tidak jujur. Kalau lima jangan dibilang enam, kalau iya jangan bilang tidak, karena itu akan mempersulit susunan urat saraf di dalam otak. Kalau terjadi disorganisasi susunan saraf dalam otak, maka ia juga akan kehilangan organisasi perintahnya (kehilangan kendali kepemerintahannya). Perintahnya akan menjadi kacau. Sehingga, instruksinya kepada jantung, ginjal, paru-paru dan lain-lain juga menjadi kacau. Itulah penyebab rumah sakit menjadi penuh, karena banyak orang berpikir tidak jujur.

Inti dari utang yang saya sampaikan di atas adalah: Kalau Anda merasa punya utang kepada Allah, Anda bisa berbahagia tanpa perlu biaya yang mahal. Karena Allah adalah Mahakasih, maka saya harus membalas-Nya juga dengan kasih (meskipun hanya berupa cipratan-cipratan kecil).

Hal ini senada dengan satu quotes yang saya dapat dari Manhwa berjudul The Northern Blade, yang bunyinya:

"Kalau kamu memang bersyukur, maka tunjukan-lah dengan kerja keras."

Disarikan dari buku Islam itu rahmatan lil alamin, buka untuk kami sendiri, Emha Ainun Nadjib. 

Subang, 10 Januari 2021

Share:

0 comments:

Post a Comment