Belum pernah sebelumnya saya chating dengan seorang penulis, apalagi ini penulis terkenal, Bapak Hernowo Hasim. Saya tak menyangka, ketika memesan buku via online, ternyata yang menjawab whatsapp saya adalah Pak Hernowo sendiri. Mashaa Allah..
Ketika beliau menerbitkan buku terbarunya yang berjudul free writing, saya pun berkata, “tolong sekalian ditanda tangani ya, Pak. Hehe.”
“Dengan senang hati, Den.” Katanya singkat. Saya yakin, nun jauh disana, beliau menuliskan itu sambil tersenyum.
Setibanya di rumah, benar saja buku itu beliau tanda tangani, tak hanya tanda tangan, tapi sebaris kalimat yang berbunyi: "Semoga buku ini dapat membantu Kang Deden menulis tanpa beban, tanpa tekanan, dan tanpa hambatan." Bandung 3 Desember 2017.
Dan sungguh, saya bahagia.
Setelah tertegun dengan pesan dari Pak Hernowo ini, saya buka buku tersebut secara seksama.
Seperti pesannya pada saya, inti dari Buku free writing ini mengajak kita untuk menulis tanpa beban, tanpa tekanan dan tanpa hambatan.
Langkah pertama dari free writing adalah memproduksi kata sebanyak banyaknya. Tanpa ngedit, tanpa sensor tanpa melihat ke belakang. Pokoe hajar terus!
Pak Hernowo menyarankan agar kita menyempatkan waktu 10 menit dalam sehari untuk melakukan praktek free writing tersebut. Tujuannya adalah:
1. Membiasakan fisik (dalam hal ini diwakili oleh tangan) kita untuk menulis. Menyusun kata, tapi tak perlu risau dengan susunannya. Intinya, 10 menit itu kita bersenang senang dengan kata.
2. Membiasakan diri untuk ‘membuang’ pikiran. Menurut Pak Hernowo, selama 10 menit setiap hari tersebut, kita dilatih untuk membuang sampah di otak kita. Sasarannya adalah; pola pikir kita menjadi berkualitas setelah membuang aneka ‘pikiran’ yang tak berkualitas. Aih, keren ye.
3. Dan yang ketiga, menulis membantu kita merangkai pikiran dengan bantuan kata kata. Menurut pak Hernowo, free writing membantu si pelaku untuk menyiapkan pikiran yang berisi dan juga kata kata yang kaya. Apalagi katanya, bila kegiatan ini digabungkan dengan kegiatan mengikat makna.
Apa itu mengikat makna?
“Simple-nya, mengikat makna adalah mensinergikan kegiatan membaca dengan menulis.” Tutup pak Hernowo. :)
Hatur nuhun ilmunya, Pak. #Sungkem


