Rezeki memang bukan hanya uang semata. Ia saya setuju. Uang
memang tak dibawa mati. Tapi kan, kita belum mati, masih mengembara di dunia ini. Beli sembako, beli susu, beli popok, bayar pajak, bangun
mesjid, cicilan rumah, beli gitar dan lainnya kini tak bisa dilakukan secara
barter barang dengan barang, ataupun barang dengan jasa. Kalaupun ada, jarang ya. Belum pernah saya lihat, orang yang perpanjang SIM bayarnya pake sekeranjang
ubi bakar Cilembu.
Maka dari itu, kita wajib belajar me-manage uang ataupun cara cara menjemputnya dengan ikhtiar yang
halal, tentu saja. Biar apa? Biar berkah dan tidak masuk penjara.
Kemarin, di situs Liputan6.com, saya membaca satu artikel
menarik. Bukan, bukan artikel yang ditarik-tarik. Tapi menarik disitu artinya,
artikel yang berbobot, bermanfaat dan tentu saja, bila seperti itu adanya, saya
harus menulisnya di blog ini. Sebelum apa? Sebelum lupa, tentu saja.
Artikel ini menulis tentang Warren Buffet, miliarder Amerika Serikat tentang strategi dan visinya dalam mengelola keuangan. Tak gampang memang untuk menjadi seorang miliarder seperti Eyang Warren, Tapi dari perjalanan hidup dan sharing-sharing yang dia berikan, kita bisa meraup ilmu dalam mengelola keuangan, misalnya dana pensiun, bijak dalam berhutang, berbisnis ataupun berinvestasi.
Dan inilah, 5 tips keuangan ala Warren Buffet yang inshaa
Allah akan bermanfaat untuk kita semua.
Menabunglah!
Ternyata anjuran untuk gemar menabung waktu
saya SD itu tak perlu diragukan lagi kebenarannya. Buffet berkata, “Ada
seseorang yang duduk di bayangan pohon hari ini karena ada orang lain yang
menanam jauh hari sebelumnya.”
Menabung merupakan proses yang panjang yang
kadang melelahkan. Tapi seberapa pun beratnya, simpanlah sebagian uang mu
secara rutin dan jadikan sebagai prioritas.
Walaupun kaya raya, Buffet dikenal sebagai
pribadi yang hemat dan sederhana. Menurut Buffet, “Harga adalah apa yang Anda
bayar sedangkan nilai adalah apa yang Anda dapatkan.” Berbelanja berlebihan,
membeli barang yang tidak ada gunanya hanya akan membuat Anda bangkrut. Coba
renungkan sejenak, sebenarnya banyak bahan makanan ataupun perabotan yang telah
dibeli yang sebenarnya tidak benar benar Anda perlukan. Iya ngga?
Berbelanjalah dengan cerdas. Bandingkan
barang tanpa terjebak pada merek. Kalau jeli, Anda mungkin bisa menemukan
barang yang bukan dari merek terkenal tapi dengan kualitas bagus dan harganya bisa
lebih murah.
Punya cita-cita boleh, wajib bahkan. Tapi
janganlah terlalu bernafsu. “Tidak peduli seberapa besar bakat dan upaya yang
telah Anda lakukan, semua hal perlu waktu. Anda tidak bisa menghasilkan bayi
dalam satu bulan dengan menghamili sembilan wanita.” Seloroh Buffet.
Hanya karena Anda hampir berumur 40 tahun
bukan berarti Anda harus punya rumah besar, tiga mobil mewah dan saldo tabungan
miliaran rupiah. Tapi Anda dapat membuat kestabilan ekonomi dengan tujuan
jangka panjang dan pemahaman bahwa kemapanan memang membutuhkan waktu.
So,
bercita-citalah, berjuanglah..tetapi tetap, nikmati prosesnya. :)
Dalam sebuah seminar Buffet pernah berkata,
“Saya telah melihat banyak orang terjurumus dalam jurang kegagalan karena
minuman keras dan terlalu banyak meminjam uang.”
“Anda tidak butuh banyak utang untuk bertahan
di dunia ini. Jika Anda cerdas, Anda bisa mendatangkan banyak uang tanpa harus
meminjam.” Tambah Buffet.
25 tahun yang lalu, dalam suratnya untuk
para pemegang saham Berkshire Hathaway, Buffet pernah menulis, “Ketika sedang
berhutang, hal paling penting ketika Anda menemukan diri dalam lubang adalah
dengan berhenti menggali.”
Jika Anda berutang ke orang lain, bayarlah
sesuai komitmen dan jatuh tempo yang telah dijanjikan. Selain keuangan tetap
terjaga, hal ini juga berpengaruh besar terhadap nama baik Anda.
Anda tak perlu menghabiskan seluruh hidup
Anda untuk khawatir tentang uang. Berhentilah membandingkan diri dengan orang
lain. Ketika tetangga membeli mobil baru, rajin liburan, dan memiliki kondisi
keuangan yang bagus, janganlah menjadi rendah diri. Sikap seperti itu hanya
akan menyebabkan kerusakan pada pola pikir Anda.
Renungkanlah kata-kata Buffet yang ini,
Kisanak.
“Harta memang bisa membuat beberapa bagian
hidup saya menjadi menyenangkan, tapi banyak pula yang tidak. Saya senang
memiliki pesawat pribadi, tapi memiliki setengah lusin rumah ternyata hanya
menjadi beban. Ternyata aset saya yang paling berharga adalah kesehatan,
keluarga yang harmonis serta teman teman yang baik.”
Terimakasih
Warren Buffet. Terima kasih Liputan6. Terima kasih juga Google buat gambarnya. Tabik!
Subang,
5 Mei 2016. Saat hari sedang libur. Alhamdulilah


0 comments:
Post a Comment