1. Hendaklah engkau mempunyai wirid harian dari kitabullah tidak kurang dari satu juz. Usahakan mengkhatamkan Al-Qur’an dalam waktu tidak lebih dari sebulan dan tidak kurang dari tiga hari.
2. Hendaklah engkau membaca Al-Qur’an dengan baik,
memperhatikannya dengan seksama dan merenungkan artinya.
3. Hendaklah engkau
mengkaji Sirah Nabi dan sejarah para generasi salaf. Banyak membaca hadist
Rasulullah saw, minimal hafal 40 hadist dalam Al-Arba’in An-Nawawiyah. Dan juga
mengkaji pokok-pokok aqidah dan fiqih.
4.Hendaklah engkau
bersegera melakukan general check up secara berkala atau berobat, begitu
penyakit terasa mengenaimu. Disamping itu perhatikan faktor-faktor penyebab
kekuatan dan perlindungan tubuh serta hindarilah faktor-faktor penyebab
lemahnya kesehatan.
5. Hendaklah engkau
menjauhi sikap berlebih-lebihan dalam mengkonsumsi kopi, teh, dan minuman
perangsang lainnya. Hindarkan sama sekali rokok.
6. Hendaklah engkau
perhatikan kebersihan dalam segala hal baik tempat tinggal, pakaian, makanan,
minuman, badan dan tempat kerja, karena agama ini dibangun di atas dasar
kebersihan.
7.Hendaklah engkau
jujur dalam berkata dan jangan sekali-kali berdusta.
8.Hendaklah engkau
menepati janji, jangan mengingkarinya, bagaimanapun kondisi yang engkau hadapi.
9.Hendaklah engkau menjadi seorang yang
pemberani dan tahan uji. Keberanian yang paling utama adalah terus terang dalam
mengatakan kebenaran, ketahanan dalam menyimpan rahasia, berani mengakui
kesalahan, adil terhadap diri sendiri dan dapat menguasainya dalam keadaan
marah sekalipun.
10. Hendaklah engkau senantiasa bersikap tenang
dan terkesan serius. Namun janganlah keseriusan itu menghalangimu dari canda,
senyum dan tawa.
11. Hendaklah engkau
memiliki rasa malu yang kuat, berperasaan yang sensitive dan peka oleh kebaikan
dan keburukan. Hendaklah engkau juga bersikap rendah hati dengan tanpa
menghinakan diri, tidak bersikap taklid dan tidak terlalu berlunak hati.
12. Hendaklah engkau
bersikap adil dan benar dalam memutuskan suatu perkara pada setiap situasi.
Jangan kemarahan melalaikanmu dari berbuat kebaikan, jangan permusuhan
membuatmu lupa dari pengakuan jasa baik. Berkata benar meskipun itu merugikan
orang yang paling dekat denganmu.
13. Hendaklah engkau
menjadi pekerja keras dan terlatih dalam aktivitas sosial. Bahagia jika dapat
mempersembahkan bakti kepada orang lain, gemar membesuk orang sakit, membantu
yang membutuhkan, menanggung orang yang lemah dan meringankan derita orang yang
terkena musibah.
14. Hendaklah engkau
berhati kasih, dermawan, toleran, pemaaf, lemah lembut kepada manusia maupun
binatang, berprilaku baik dalam berhubungan dengan semua orang, menjaga
etika-etika sosial Islam, menyayangi yang kecil dan menghormati yang besar,
memberi tempat kepada yang lain dalam majelis, tidak memata-matai, tidak
menggunjing, tidak mengumpat, meminta izin jika masuk maupun keluar rumah dan
lain-lain.
15. Hendaklah engkau
pandai membaca dan menulis, serta memperbanyak membaca koran, majalah atau
tulisan lain. Bangun perpustakaan khusus, seberapapun ukurannya, konsentrasilah
terhadap spesifikasi keilmuan dan keahlianmu jika engkau seorang spesialis, dan
kuasailah persoalan Islam secara umum yang dengannya dapat membangun persepsi
yang baik untuk menjadi referensi bagi pemahaman terhadap tuntutan fikrah.
16. Hendaklah engkau
memiliki usaha ekonomi yang mandiri, betapapun kecil, dan cukupkanlah dengan
apa yang ada pada dirimu betapapun tingginya kapasitas keilmuan.
17. Janganlah engkau
terlalu berharap untuk menjadi pegawai negeri dan jadikanlah dia sebagai
sesempit pintu rezeki namun jangan pula engkau tolak jika diberi peluang untuk
itu. Jangan engkau melepaskannya kecuali jika ia benar-benar bertentangan
dengan tugas dakwahmu.
18. Hendaklah engkau
perhatikan tugas-tugasmu secara cermat dan berkualitas.
19. Hendaklah engkau
penuhi hakmu dengan baik, penuhi hak-hak orang lain dengan sempurnan dan
janganlah menunda-nunda pekerjaan.
20. Hendaklah engkau
menjauhkan diri dari judi dengan segala macamnya, apapun maksud di
baliknya.Jauhi mata pencaharian yag haram, betapapun keuntungan besar yang ada
di baliknya.
21. Hendaklah engkau
menjauhkan diri dari riba dalam setiap aktivitasmu dan sucikan ia sama sekali
dari riba.
22. Hendaklah engkau
memelihara kekayaan umat Islam secara umum dengan mendorong berkembangnya
pabrik-pabrik dan proyek-proyek ekonomi Islam. Engkau pun hendaklah menjaga
setiap keping mata uang agar tidak jatuh ke tangan orang non-Islam dalam
keadaan bagaimanapun. Janganlah makan dan berpakaian kecuali produk negeri
Islammu sendiri.
23. Hendaklah engkau
memiliki kontribusi finansial dalam dakwah, engkau tunaikan kewajiban zakatmu
dan jadikan sebagian dari hartamu itu untuk orang yang meminta dan yang kekurangan,
betapapun kecil penghasilanmu.
24. Hendaklah engkau
menyimpan sebagian dari penghasilanmu untuk persediaan masa-masa sulit,
betapapun sedikit dan jangan sekali-kali menyusahkan dirimu untuk mengejar
kesempurnaan.
25. Hendaklah engkau
menghidupkan tradisi Islam dan mematikan tradisi asing dalam setiap aspek
kehidupanmu. Jagalah sunah dalam setiap aktivitas tersebut.
26. Hendaklah engkau
memboikot peradilan peradilan yang tidak Islami, demikian juga
penerbitan-penerbitan, organisasi-organisasi, sekolah-sekolah dan segenap
institusi yang tidak mendukung fikrahmu secara total.
27. Hendaklah engkau
senantiasa merasa diawasi oleh Allah, mengingat akherat dan bersiap-siap untuk
menuju ridlo Allah dengan tekad yang kuat, serta mendekatkan diri kepada Allah
dengan banyak ibadah sunah, memperbanyak dzikir (hati dan lisan), dan berusaha
m engamalkan doa yang diajarkan pada setiap kesepatan.
28. Hendaklah engkau
bersuci dengan baik dan usahakan agar senantiasa dalam keadaan berwudlu (suci)
di sebagian besar waktumu.
29. Hendaklah engkau
melakukan sholat dengan baik dan senantiasa tepat waktu dalam menunaikannya.
Usahakan untuk senantiasa berjamaah di masjid.
30. Hendaklah engkau
berpuasa Ramadhan dan berhaji. Kerjakan sekarang juga jika kamu telah mampu.
31. Hendaklah
senantiasa menyertai dirimu niat jihad dan cinta mati syahid. Bersiaplah untuk
itu kapan saja kesempatan untuk itu tiba.
32. Hendaklah engkau
senantiasa memperbaharui taubat dan istghfarmu. Berhati-hatilah terhadap dosa
kecil, apalagi besar. Sediakanlah-untuk dirimu-beberapa saat untuk
mengintropeksi diri terhadap apa-apa yang telah dilakukan, yang baik maupun
yang buruk. Perhatikan waktumu, karena waktu adalah kehidupan itu sendiri.
Janganlah engkau pergunakan ia-sedikitpun- tanpa guna dan janganlah engkau
ceroboh terhadap hal-hal yang syubhat agar tidak jatuh ke dalam kubangan yang
haram.
33. Hendaklah engkau
berjuang meningkatkan kemampuan dengan bersungguh-sungguh agar engkau dapat
menerima tongkat kepemimpinan. Hendaklah engkau menundukkan pandanganmu,
menekan emosimu, dan memotong habis selera-selera rendah dari jiwamu. Bawalah
ia hanya untuk menggapai yang halal dan baik, serta hijabilah ia dari yang
haram dalam keadaan bagaimanapun.
34. Hendaklah engkau
jauhi khamer dan seluruh makanan atau minuman yang memabukkan sejauh-jauhnya.
35. Hendaklah engkau
menjauh dari pergaulan dengan orang jahat dan persahabatan dengan orang yang
rusak serta jauhilah tempat-tempat maksiat.
36. Hendaklah engkau
perangi tempat-tempat iseng, jangan sekali-kali mendekatinya, serta jauhi gaya
hidup mewah dan bersantai-santai.
37. Hendaklah engkau
mengetahui teman pergaulnmu satu persatu dengan pengetahuan yang lengkap dan
kenalkanlah dirimu kepada mereka dengan selengkap-lengkapnya. Tunaikanlah
hak-hak ukhuwah mereka dengan seutuhnya, hak kasih sayang, penghargaan,
pertolongan dan itsar. Hendaklah hadir di majlis mereka, tidak absen kecuali
ada udzur darurat, dan pegang teguhlah sikap itsar dalam pergaulanmu dengan
mereka.
38. Hendaklah engkau
hindari hubungan dengan organisasi atau jamaah apapun, sekiranya hubungan itu
tidak membawa maslahat bagi fikrohmu.
39. Hendaklah engkau
menyebarkan dakwahmu di manapun dan memberi informasi kepada pemimpin tentang
segala kondisi yang melingkupimu. Jangan engkau berbuat sesuatu yang berdampak
stategis kecuali dengan seijinnya.
40. Hendaklah engkau
senantiasa menjalin hubungan, baik secara ruhani maupun ‘amali, dengan Jamaah
dan menempatkan dirimu sebagai “tentara yang berada di tangsi yang tengah
menanti instruksi komandan”.

0 comments:
Post a Comment