Saturday, 20 January 2018

Cara Unik Mengamankan Sepatu Di Mesjid


Alkisah, Tono yang bekerja sebagai pemasar di salah satu bank, sedang melakukan survey berdua dengan atasan-nya. Survey calon nasabah pengusaha onderdil, katanya. Di tengah perjalanan, adzan dzuhur berkumandang.

"Shalat dulu dah, Ton. Biar kita selalu ditunjukan jalan yang lurus." Kata Si bos sambil menepuk pundak Tono yang lagi nyetir.


Tono sangat paham, bosnya adalah orang yang taat beribadah. "Siap, Bos." Jawab Tono sigap, untuk kemudian memarkirkan mobilnya di pinggir jalan.

"Ini kenapa berenti disini. Masjidnya kan itu, masih jauh." Tanya Si Bos sambil menunjuk menara masjid yang memang, walaupun sudah kelihatan, relatif masih jauh dari tempat parkir mobil.

"Semakin lama perjalanan menuju mesjid, pahalanya makin gede bos." Jawab Tono mantap.

"Apalagiii..." Tono melanjutkan, "kalau pake sepatu baru. Hati hati melangkah ah bos, takut nginjek ee kuda." Seloroh Si Tono.

"Euh, bisa wae didinya mah. kumaha Ton sapatu anyar saya? gagah teu? hehe." Tanya Si Bos.

"Cakep bos. Siga sapatu anggota Paspampres. Kokoh dan mengkilat."

"Hahaha.." 

Sampailah mereka di masjid yang dituju.

"Ini ngga ada tempat penitipan sepatu ya?" Si Bos celingukan.

"Tenang boos, saya bukan sekali dua kali sholat di mesjid ini. Yaa, ada laah, 3 kali."

Walau sedikit sangsi, akhirnya si bos ngangguk.

"Aman sentosa bos, saya jamin. Sepatunya simpen aja di samping sepatu saya. Biar mereka saling menjaga. hehe."

Tono pun berangkat wudhu duluan. Disusul Si Bos kemudian.

Singkat cerita, kedua pegawai bank ini pun beres berjamaah. Tapi saat memakai sepatu, Tono melihat ada gelagat yang tak beres. Mukanya pucat pasi.

Iya, sepatu baru Bos nya. Yang mirip sepatu para pengawal presiden itu. Yang katanya baru dipakai 3 kali ngantor, kini raib. Uniknya, hilangnya cuma sebelah.

Tono langsung merasa bersalah, karena tadi dia yang jamin keamanan sepatu tersebut.

"Ini sepatu si bos kamana? masa iya orang nyuri cuma sebelah? " Ucap Tono dalam hati.

Ketika Bos nya datang, mata Tono nanar. "Bos, yang sabar ya, sepatunya kayanya digondol anjing. Ini cuma ada sebelah. Mangkaning anyar keneeh. duh euy.."

"Oooh, haha." Si Bos malah tawa. "Tenang Toon, sepatu saya sebelah lagi ada, bentar."

Kemudia Si Bos berjalan ke sebelah kiri pintu mesjid.

"Allahu akbar." melihat sepatu paspampres itu ditemukan, Si Tono bertakbir.

Ternyata itu adalah strategi pengamanan. Untuk menghindari pencurian, satu sepatu disimpan di kanan masjid. Sedangkan sebelah lagi disembunyikan oleh si Bos di sebelah kiri pintu masuk.

"Canggih kan saya, Ton. Yang mau nyuri juga udah males duluan kalau liat sepatu sepotong gini maah. haha."

Si Tono hanya bisa melongo.

Setelah kejadian ini, Si Tono makin yakin, kalau bos nya bukan orang sembarangan.



----

Photo by Peter Hershey on Unsplash

Ditulis 20 Januari 2017, menjelang pagi, sambil ngopi, sambil ngemil rengginang juga. Sesuai pesanan, Tono adalah nama samaran. Jangan sebut nama asli katanya, takut banyak haters.


Oke, Mang!
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَكُلُّ خَطْوَةٍ تَمْشِيهَا إِلَى الصَّلاَةِ صَدَقَةٌ
Setiap langkah berjalan untuk menunaikan shalat adalah sedekah.” (HR. Muslim, no. 1009)


Sumber : https://rumaysho.com/159-pergi-dan-pulang-dari-masjid-akan-mendapatkan-ganjaran-pahala.html
Setiap langkah berjalan untuk menunaikan shalat adalah sedekah.” (HR. Muslim, no. 1009)

Sumber : https://rumaysho.com/159-pergi-dan-pulang-dari-masjid-akan-mendapatkan-ganjaran-pahala.html
Setiap langkah berjalan untuk menunaikan shalat adalah sedekah.” (HR. Muslim, no. 1009)

Sumber : https://rumaysho.com/159-pergi-dan-pulang-dari-masjid-akan-mendapatkan-ganjaran-pahala.htm
Share:

0 comments:

Post a Comment