Tuesday, 5 January 2016

Southpaw!


Untuk yang senang dengan tinju, mungkin southpaw adalah film yang wajib kamu tonton. Film ini berkisah tentang seorang petinju kelas berat ringan yang bernama Billy Hope (diperankan sangat apik oleh Jake Gyllenhaal) yang ketangguhannya di ring tinju sulit ditaklukan oleh petinju lain.

Billy memang jago, tapi dia memiliki kekurangan, pertahanannya yang keropos, sehingga walaupun mendapatkan kemenangan, luka setelah tinju (terutama bagian muka) yang diderita oleh Billy cukup mengenaskan. Selain itu Billy Hope juga dikenal sebagai petinju yang arogan dan tempramental. Hal inilah yang dikhawatirkan oleh keluarga Billy terutama oleh istrinya Maureen Hope (diperankan dengan sangat memukau oleh Rachel McAdams).

Kehidupan glamour Billy Hope tiba tiba berubah 180 derajat setelah istri kesayangannya tertembak di sebuah acara amal.Saat itu Billy mendapat intimidasi dari petinju saingannya, Miguel Escobar. Billy terpancing, terjadilah baku hantam. Tak dinyana ternyata ada yang membawa pistol. Disitulah istri Billy tertembak dan tewas.

Dan setelah kepergian istrinya, Billy ambruk secara fisik dan mental, bahkan secara finansial. Karena saat melawan Turay, emosi Billy belum stabil, dengan serampangan dia menyundul wasit. Wasit itu terkapar, berdarah dan tak sadarkan diri. Billy di denda dengan nilai yang tak sedikit. Sehingga asetnya yang selama ini dia kumpulkan (seperti rumah mewah dan mobil mahalnya disita). Teman teman,kru bahkan pelatih tinjunya pun mulai meninggalkan Billy. Disinilah saya belajar,teman sejati itu bisa kita lihat saat kita terpuruk. Dari sekian banyak teman, hanya si rambut jabrik (saya lupa namanya) yang setia menemani Billy.

Dari situ, adegan adegan mengharukan datang silih berganti (istri saya sampai menangis. Saya juga sih, tapi dikit. Biasa jaim) Selain kehilangan rumah, mobil mewah dan barang barang berharganya, Billy juga harus kehilangan hak asuh putri kesayangannya. Sebagai seorang ayah, yang juga memiliki anak perempuan, saya benar benar bisa merasakan apa yang dirasakan Billy Hope. Bahkan lebih parah lagi, ketika sang anak tak mau menemui Billy saat dijenguk di panti asuhan. Itu jelas sangat menyakitkan, Jendral!

Batin Billy Hope porak poranda. Dia pun gelap mata dan memutuskan untuk bunuh diri.

Tapi setelah mendapat pencerahan, Billy berusaha bangkit kembali. Dia terus mengumpulkan serpihan serpihan semangatnya yang selama ini tercecer. Dia pungut satu persatu dengan cara bergabung di Sasana Tinju kelas gurem milik seorang pelatih bernama Tick Wills.

Disana dia tak langsung berlatih tinju. Tick Wills malah menyuruh Billy untuk bekerja sebagai tukang bersih bersih sasana bahkan sampai ke toiletnya segala. Bisa kebayang gimana geramnya perasaan Billy saat itu, dari seorang petinju kelas dunia jadi tukang bersih bersih toilet.

Tapi disitulah mental Billy Hope terasah. Jiwanya semakin tenang dan jadi tidak arogan lagi. Melihat itu, Tick Wills pun mulai melatih Billy teknik teknik tinju, terutama cara menghindar dari pukulan lawan. Tick Wills berkata, “Tinju itu seperti catur, tak hanya mengandalkan kekuatan fisik, tapi juga masalah otak.” Kata dia sambil menunjukan kepalanya. Dan itu keren banget, Bro!

Dari situlah Billy pun mulai bangkit lagi karier tinjunya apalagi setelah berhasil mengalahkan rival terbesarnya, Miguel Escobar.


Banyak pesan moral yang bagus yang saya serap dari film ini. Terutama tentang perjuangan mempertahankan keutuhan keluarga, bangkit dari keterpurukan dan yang paling keren adalah ketika seorang Billy Hope belajar mengendalikan emosinya. Dengan emosi mungkin kita akan lebih berkobar kobar dalam sebuah pertarungan,tapi karena emosi pula, akal sehat akan terkungkung dan itu jelas akan membuat seorang petarung kehilangan strategi dan mudah untuk ditumbangkan.

Kalau teman teman gimana, film apa yang terakhir kalian tonton?
Share:

0 comments:

Post a Comment