Saya adalah pengagum karya Andrea Hirata. hampir semua bukunya saya punya. Mungkin ini agak sedikit subjektif, tapi dari semua Novel Andrea, yang paling membuat saya larut di dalamnya adalah kisah perjalan Ikal di Novel Edensor.
Banyak gizi yang saya dapat di Novel ini. Gizi untuk otak saya, tentu saja. Di Novel ini, selain bahasanya yang mengalir indah, Andrea seakan mengajak kita untuk menghargai arti perjuangan. Hidup jangan mau begitu-begitu saja.
"Ayo, ayo, keluar dari zona nyaman kalian." kurang lebih begitu yang ingin dikatakan oleh Bang Andrea.
Secara garis besar, Novel Edensor berkisah tentang perjalan Ikal ditemani sahabat karibnya Arai, mengarungi benua Eropa dengan cara Backpacker. Kisah suka duka penjelajahan benua biru ini juga dibumbui oleh pencarian keberadaan Lingling, gadis pujaan Ikal.
Ikal yakin, wanita keturunan Tionghoa tersebut sedang berada di sebuah desa yang memiliki panorama elok, bernama Edensor.
![]() |
| Edensor Village By Panoramio.com |
Dari semua chapter dalam novel Edensor, hal 42 adalah yang paling membuat saya merenung. bukan merenung karena bingung, tapi lebih karena kekaguman saya kepada Bang Andrea dalam mengolah kata.
Untuk beberapa saat, saya tertegun, dan membaca halaman ini sampai berulang-ulang. Sungguh indah, membius serta sangat menggugah semangat. Daya gugahnya melebihi buku-buku motivasi.
Begini kata Bang Andrea yang disampaikan melalui karakter Ikal, "Aku memutuskan keluar dari pekerjaan di kantor pos yang telah menggiringku ke kutub moderat. Semakin lama semakin berkurang tantangannya. Pekerjaan itu tidak memberiku kelimpahan, tapi memberi keamanan finansial dan kehidupan yang itu itu saja, demikian gampang diramalkan kesudahannya.
Aku terjamin secara sederhana, terlindungi oleh sistem, stabil secara psikologis, mapan secara sosial, dan semua itu membuatku bosan. Aku merasa seperti tupai yang sibuk menggendong pinangnya, kura-kura yang mengerut ke dalam tamengnya, atau siput yang sembunyi di balik cangkangnya.
Aku ingin hidup mendaki puncak tantangan, menerjang batu granit kesulitan, menggoda mara bahaya, dan memecahkan misteri dengan sains.
Aku ingin menghirup berupa-rupa pengalaman lalu terjun bebas menyelami labirin lika-liku hidup yang ujungnya tak dapat disangka.
Aku mendamba kehidupan dengan kemungkinan kemungkinan yang bereaksi satu sama lain seperti benturan molekul uranium: meletup tak terduga-duga, menyerap, mengikat, mengganda, berkembang, terurai dan berpencar ke arah yang mengejutkan.
Aku ingin ke tempat-tempat yang jauh, menjumpai beragam bahasa dan orang-orang asing. Aku ingin berkelana, menemukan arahku dengan membaca bintang gemintang.
Aku ingin mengarungi padang dan gurun-gurun, ingin melepuh terbakar matahari, limbung dihantam angin, dan menciut dicengkram dingin.
Aku ingin kehidupan yang menggetarkan, penuh dengan penaklukan. Aku ingin hidup! Ingin merasakan sari pati hidup!"
(Dinukil dari Edensor Karya Andrea Hirata Hal. 42)
Percayalah, daripada membaca buku buku para motivator itu, saya malah termotivasi dan tergugah dengan gaya penuturan yang seperti ini.
Cerdas, sarat makna, dan membuat saya ingin bertualang juga. :)
-Subang, 5 Mei 2013-



edenor itu backpacker,,, kapan yah saya backpacker ke eropa gituh, hehe
ReplyDeleteaku baca buku2nya andrea hirata, dan yang paling berkesan adalah laskar pelangi aja...
ReplyDeleteyang kedua ketiga bagus juga siii