Wednesday, 3 April 2013

7 Kiat Berwirausaha Ala Prof. Rhenald Kasali

 
Pagi itu, recent update status BBM lagi deras derasnya. Terus berganti, setiap orang benar-benar lagi rajin melaporkan kegiatannya via gadget buatan Kanada tersebut.

Dari sekian banyak status yang muncul, ada satu status yang menarik perhatian saya, muncul dari teman bernama Teh Neni, kurang lebih statnya kayak gini:

“Siap-siap menyerap ilmu dari Pak Rhenald Kasali @Gedung Pos Indonesia, Bandung.”

Tak mau kehilangan kesempatan, Saya yang dalam beberapa hari ini sangat mengagumi artikel-artikelnya Pak Rhenald, langsung nanya ke Teh Neni.

Aih, ternyata seminarnya sebentar lagi di mulai. Pas saya nanya, udah pembukaan segala. Tanpa pikir panjang, saya bersama si Ajay (teman kantor) langsung menyusul ke gedung Pos. 


Acara dimulai dengan tampilnya beberapa entrepreneur muda mempromosikan produk-produk mereka. Keren keren, Boi. Namanya anak muda, bisnisnya sungguh sarat akan inovasi. Bahkan inovasinya ada yang kocak, tapi justru disitulah, bisnis mereka jadi berbeda dan memikat hati banyak pelanggan.

Melihat ‘kegilaan’ yang mereka lakukan. Saya jadi miris sendiri. Mereka sudah ‘berlari’, saya masih gini-gini saja.

Setelah sambutan dari beberapa ketua penyelenggara usai, akhirnya yang ditunggu-tunggu pun datang juga, dengan langkah pasti, Pak Rhenald Kasali muncul dari pintu yang berada di belakang audience. Setelah dengan ramah menyalami beberapa peserta, beliau langsung naik podium dengan senyum yang terus mengembang.

Keren. Profesor yang memprakarsai gerakan Rumah Perubahan ini mampu membawakan seminar dengan santai tapi tetap sarat akan makna.

Saya pikir Pak Rhenald ini orangnya super serius, ternyata salah, Sodara-sodara. Sepanjang seminar, joke-joke yang dilontarkannya segar segar :D

Si Ajay, yang sebelum Pak Rhenald datang dia tertidur.... malah tertawa paling dahsyat.

Menurut Pak Rhenald, “Untuk Memulai berbisnis, starting point itu sangat penting. Kamu kalau lagi merintis bisnis, Mindset awalnya jangan ingin jadi kaya raya! Tapi, nawaitu (niat)nya jadikanlah hidupmu menjadi lebih bermakna.”

“Kalau dari awal sudah ingin kaya, Anda pasti nggak akan kaya-kaya.” Begitu seloroh Pak Rhenald.

Iya juga, gumam saya dalam hati.

Selanjutnya, Pak Rhenald menceritakan pengalaman beliau waktu berkunjung ke negeri matahari terbit, Jepang.

Kenapa orang Jepang bisa sesukses sekarang?

“Karena mereka sangat memegang teguh prinsip Bushido. Bushido adalah satu prinsip yang memegang kejujuran sebagai tonggak utama. Hal ini sejalan dengan Nabi kita, Muhammad SAW yang mendapatkan gelar Al-Amin karena kejujurannya yang luar biasa.” Begitu kata Pak Rhenald.

“Selain itu, orang Jepang juga dikenal sangat mencintai tanah airnya. Di Indonesia, karena sering dicekoki oleh berita-berita negatif, rasa cinta rakyat pada negerinya, semakin kesini malah semakin luntur. Padahal, kita ini negara yang keren loh.” Tambah Pak Rhenald sambil menunjukan grafik-grafik perkembangan Indonesia dalam bidang ekonomi.

“Malah saat ini,” Kata Pak Rhenald, “Mahasiswa asing yang kuliah di Indonesia jumlahnya terus bertambah. Saat saya tanya kenapa kok mau kuliah di Indonesia? Dengan santai mereka menjawab begini: Pak Habibie kuliah ke Jerman, pulang-pulang jadi Presiden. Ini Obama, SD sebentar saja di Indonesia, langsung jadi Presiden Amerika.”

Saya dan seluruh hadirin langsung tergelak. :D

Setelah itu, kami pun larut dalam pemikiran-pemikiran yang disampaikan Pak Rhenald. Kurang lebih, ini yang berhasil saya catat:

1.  Proses. Dalam bisnis itu ada proses! Ada masa dimana Anda jatuh bangun. Tak ada yang sukses dalam waktu singkat.

2. Dalam bulan-bulan (atau bahkan tahun) pertama, Anda tak akan terlalu menikmati hasil bisnis Anda. Tetap semangat, karena semua juga seperti itu. namanya juga merintis.

3. Tantangan dalam bisnis itu, “Ada repeat order nggak?”. bisnis tak akan berkembang (atau malah tutup) kalau Anda tak bisa memuaskan pelanggan. Buatlah sesuatu agar pelanggan itu balik dan balik lagi. Jangan hanya rame diawal doang. :) bertahap saja.

4.  Jangan membatasi diri. Merantaulah. Jangan diam di bawah ketiak keluarga besar! (yang ini jleb banget nih.)

5.  Usaha pertama adalah cara kita untuk belajar dunia bisnis itu seperti apa. Saat itu, biasanya Kamu akan menemukan peluang-peluang lain yang lebih menggiurkan.

6.  Negara ini butuh lebih banyak lagi wirausahawan kreatif. Kita ini terlalu lama hidup didikte. Kreatif-lah. Di negara ini, semuanya diapalin. Sampai saat SD, kegiatan menggambar saja harus menghapal (ingat gambar gunung dua?). selaluuu dua. Padahal menggambar adalah saat paling tepat untuk murid mengexplore imajinasinya.

7.   Masih ingat penelitian Masaru Emoto tentang air? Ya, air mampu menciptakan kristal-kristal indah kalau diberi kata-kata baik. Kebayang nggak kalau tubuh kita (yang 80/90% terdiri dari air) selalu diisi oleh cacian dan kata-kata keluhan?

Nah, jadi seperti itulah, Kawan. Sebenarnya masih banyak ilmu-ilmu yang disampaikan oleh Pak Rhenald. Mungkin segitu dulu kali yak. Selanjutnya, akan saya sajikan di postingan berikutnya.

Semoga bermanfaat. :)



Dan tulisan ini pun sampai juga ke Pak Rhenald.. 



Iya, sama-sama, Prof. kapan nih saya ditraktir? #eh :')

||----------||

Subang, 03 April 2013
Ditulis saat masih bertugas di Bank Syariah Mandiri KCP Bandung Braga

Share:

6 comments:

  1. Emang banyak yang menusuk kalbu yah ituh statement nya Den,...

    terutama di bagian yang ketiak ituh...hihihi...

    makasih udah sharing yaaaaaah :)

    ReplyDelete
  2. @fikri, terima kasih
    @Bibi Titi, ho'oh bi, saya ge asa teriris pas dengernya.
    @Kang Angga, nuhun kang. :)

    ReplyDelete
  3. wah,,,, kerennn mang baladen,,,,,

    ReplyDelete
  4. makasih infonya kang baladen,. mau di lanjut liat pak Rhenald kasali, gmana sih orang nya dan seperti apa. mudah-mudahan tambah motivasi. terima kasih kang baladen. http://obexs.blogspot.com

    ReplyDelete