Malam itu, kurang lebih jam 21:27 WIS (Waktu Indonesia bagian Subang), hujan lagi deras derasnya. Sudah menjadi rahasia umum, cuaca dingin biasanya sangat bersahabat dengan rasa lapar.
Setelah hujan agak reda, istri yang waktu itu sedang hamil besar, langsung ngajakin nyari makan diluar. mungkin bawaan bayi kali ya, pengen seafood katanya. Saya yang tidak hamil, iya iya saja. wong saya juga lapar banget, padahal pas maghrib sudah ketemu lontong 2 biji. #hadeuh
Talking talking about (ngomong ngomong tentang) seafood, di Subang, kami sudah punya warung langganan. Tepatnya di jalan Otista, dipinggir kampus STIESA Subang. Namanya Seafood Wira.
Kalau dilihat sekilas, Tempatnya sederhana, tapi jangan salah sangka, hidangan lautnya juara, Soob. (semoga tidak ada yang komen, "Miapah?")
Sesampainya disana, seperti biasa, kami langsung menemui Si Abah pemilik warung. Saya dan Si Abah sudah cukup kenal, walaupun beda angkatan, kita akrab akrab saja.
"Pasti Etong nya, A? Hehe." Kata Si Abah sambil tersenyum ramah.
"Yoi Bah, sapertos biasanya." -Seperti biasa ya-
"Siaap..!" Jawab Si Abah mantap.
Dulu, saya tak tahu apa itu Etong. tapi semenjak main ke Blanakan, ke rumah Si Yayan (teman SMA), saya jadi begitu menggemarinya. Menurut Si Yayan, Etong merupakan satu jenis ikan laut yang jadi primadona di resto-resto jalur Pantura.
Dulu, pas jaman SMA, tiap main Blanakan, selain melihat penangkaran buaya, kami selalu disuguhi hidangan Etong Bakar oleh orang tua Si Yayan. mantap, gratis pula.
Ah, jadi kangen si Yayan. Yan, dimanakah kau berada? Semoga sehat selalu. kapan kita bakar Etong lagi?
Alhamdulilaah, hidangan kami sudah siap. Nah, inilah Etong Bakar itu, Kawaan.
Kalau dijelajahi (aih jelajahi) Etong ini, dari kepala sampa buntut, daging semua, Cui. Kalian jangan takut, di ikan ini, tak ada duri kecil yang menjengkelkan.
Ukurannya pun lumayan gede. jadi, walaupun makan berdua, saya biasanya cukup pesen satu ekor etong saja yang harganya 35 ribu.
Kalau saya, biasa menikmati Etong ini dengan ditemani sambal kecap perasan jeruk nipis, nasi putih yang masih mengepul, lalab hijau seperti timun, kol, dan teman-temannya serta satu lagi,emping melinjo. Oh iya kelewat, es jeruk sebagai penutupnya. #Syegeer.
Poko'e dijamin dah, saat melahap etong bakar ini, Anda akan melupakan sejenak segala perkara hidup. Kalau masih ingat juga? yaah, lupain aja duluu, makan kok sambil mikirin masalah. :)

Okeh, Saya senang Etong, apakah kalian punya hidangan favorit juga?



haduh ngiler juga ya
ReplyDelete