Bimbinganya tidak dilakukan di kampus kawan, tapi kita harus
mendatangi tempat Pak Dosen yang rumahnya ada di Indramayu.
Saat diminta antar, saya sih hayu-hayu
saja. Padahal jujur, saat itu saya tidak tahu Indramayu itu dimana dan seperti
apa. Untung ada Si Robi (teman kuliahnya istri) yang tau jalan.
Tadinya kami mau bayar si Robi untuk menunjukan jalan yang
benar ke Indramayu. Tapi gak jadi deh, wong dia juga sama-sama mau bimbingan. haha..
Ternyata setelah ditempuh (walaupun kedua Kabupaten ini
tetanggaan), jarak antara Subang dan Indramayu itu lumayan jauh juga yak. Kira-kira
2,5 jam perjalanan darat. Untung naik mobil. Coba kalau naik kuda?. Iya, keren
sih. Tapi pasti lama, lagian susah euy
nyari parkir kuda di Indramayu. Apalagi istri sedang hamil. Kasian.
Melalui ide si Robi (teman istri), agar lebih cepat sampai
ke Indramayu, kami menggunakan jalur Pantura (Pantai Utara). Sumpah, jalur ini
keren. Bagus untuk meningkatkan refleks dan kewaspadaan saat nyetir mobil.
Pantura itu tempatnya
hilir mudik bus antar provinsi sama truk-truk besar gandengan. Kenceng kenceng
lagi. Benar benar harus ekstra hati-hati. Untunglah Allah masih sayang, dengan selamat sentosa saya sukses mengantarkan istri ke pintu gerbang rumah Pak dosen pembimbing.
Menurut si Robi, tempat yang nyedian sea food paling enak itu di Pesona Laut. Tempatnya tepat di bahu
jalan pantura. Di pinggir laut pula.
Saya yang paling doyan cumi bakar, langsung setuju saja
dengan saran Si Robi.
“Apalagi yang enak disini Rob, selain cumi bakar?” tanya
saya.
Sambil menutup pintu mobil, si Robi langsung jawab “Oh ada
kang, sudah pernah nyobain pepes belut listrik?”
“Aih, emang ada? kayaknya perlu saya coba itu.” saya polos.
“Haha, nggak atuh Kang. Saya becanda.”
Saat itu, ingin sekali saya nyemplungin Si Robi ke laut.
Tapi gak jadi, soalnya cuma dia yang tahu jalan pulang.
Rumah makan pesona laut memiliki tempat yang luas. walaupun posisinya di pinggir jalan, mereka punya tempat parkir di dalam.
Kita pun memesan, kebanyakan makanan disini memang sea food. Sudah bisa ditebak,saya langsung memesan cumi bakar dan tentu saja, es kelapa muda.
Setelah hidangan datang, wuih, bau cumi yang dibakar sampai matang itu langsung menggetarkan lidah. Andaikan saya tahu nomor telepon Pak Bondan Winarno, mungkin saya langsung menghubungi beliau,
"Pak, bisa kesini nggak Pak? Pokoknya Pak Bondan harus kesini, cumi bakar yang maknyooos abis, Paaak!"
Nikmat tuhan manalagi coba yang saya dustakan?
Di pinggir pantai, ditemani istri dan sahabat, cumi bakar, es kelapa muda, aahhh, benar-benar sore yang indah. Andaikan besok tak ada rutinitas, ingin saya buat tenda disini barang sehari-dua hari.
Mejeng dulu. Kenang-kenangaaan.. :D



0 comments:
Post a Comment